Kinerja Impor Mei Ambles 42 Persen, Terendah Sejak 2009

Senin, 15 Juni 2020 | 13:59 WIB
Kinerja Impor Mei Ambles 42 Persen, Terendah Sejak 2009
Kepala BPS Suhariyanto. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Indonesia pada bulan Mei 2020 sebesar 8,44 miliar dolar AS, angka ini merosot cukup dalam sebesar 42,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, lesunya kegiatan impor selama bulan Mei merupakan yang terendah sejak 2009 yang diakibatkan pandemi virus corona atau Covid-19.

"Impor pada bulan Mei 2020 ini sebesar 8,44 miliar dolar AS dan itu seperti yang saya sampaikan mengalami penurunan yang dalam sekali 42,2 persen dibandingkan posisi bulan Mei 2019, pertanyaannya adalah posisi ini terendah sejak kapan kalau kita melacak lagi yang pernah terjadi itu adalah pada tahun 2009, pada 2009 pada waktu itu ada yang lebih rendah," kata Kecuk dalam konferensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Senin (15/6/2020).

Kecuk menjelaskan impor nonmigas Mei 2020 mencapai 7,78 miliar dolar AS atau turun 33,36 persen dibanding April 2020. Apabila dibandingkan Mei 2019 juga turun 37,34 persen.

Baca Juga: Hanya Ada 4 Kasus Impor Virus Corona, Thailand Rencanakan Cabut Jam Malam

Sementara impor migas Mei 2020 mencapai 0,66 miliar dolar AS atau turun 23,04 persen dibanding April 2020, demikian juga apabila dibandingkan Mei 2019 turun 69,87 persen.

Jika dilihat data lebih dalam lagi, penurunan impor nonmigas terbesar Mei 2020 dibanding April 2020 adalah golongan mesin dan peralatan mekanis sebesar 560,0 juta dolar AS (30,56 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan kendaraan udara dan bagiannya sebesar 22,8 juta dolar AS (198,26 persen).

Sementara tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2020 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 14,99 miliar dolar AS (28,13 persen), Jepang dengan nilai 5,35 miliar dolar AS (10,04 persen), dan Singapura dengan nilai 3,51 dolar AS miliar (6,59 persen).

Impor nonmigas dari ASEAN sebesar 10.555,7 juta dolar AS (19,81 persen), sementara dari Uni Eropa sebesar 4.122,1 juta dolar AS (7,73 persen).

"Jadi seperti saya sampaikan bahwa penurunan ekspor dan impor ini tentu tidak terlepas dari konteks Covid-19 yang melanda berbagai negara," pungkasnya.

Baca Juga: Daging Kerbau Impor Asal India Mulai Masuk Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI