Suara.com - Harga emas naik pada aktivitas perdagangan akhir pekan kemarin. Para investor membeli logam safe-haven karena kekhawatiran gelombang baru kasus coronavirus menambah prospek ekonomi yang suram dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Mengutip CNBC, Senin (15/6/2020) posisi harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1,734.66 dolar AS per ons dan telah melonjak sekitar 3 persen sejauh minggu ini, menuju kenaikan terbesar sejak minggu 10 April.
Sedangkan emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi 1.742,80 dolar AS.
"Meskipun pasar saham tentatif rebound, kami melihat harga emas naik karena masih ada permintaan safe-haven yang stabil oleh pedagang institusional," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Makam Berhias Daun Emas, Diduga Kuburan Cleopatra
Lonjakan baru-baru ini dalam kasus COVID-19 di sekitar selusin negara bagian AS sebagian mencerminkan naiknya test virus covid-19 tetapi banyak dari negara-negara bagian tersebut juga melihat meningkatnya rawat inap.
"Ini bukan gelombang kedua. Ini hanya virus yang bekerja di seluruh negeri dan Anda akan melihat bahwa menggagalkan banyak rencana pembukaan kembali di seluruh negeri, yang berarti aktivitas ekonomi lebih lambat yang seharusnya mendukung harga emas," tambah Moya.
Di tempat lain, paladium naik 1,1 persen menjadi 1,943.41 dolar AS per ons, sedangkan perak turun 1,1 persen menjadi 17,52 dolar AS.
Platinum naik tipis 0,2 persen menjadi 812,73 dolar AS per ounce tetapi ditetapkan untuk penurunan mingguan terbesar sejak akhir Maret.
Baca Juga: Emas 16gr Dicuri dari Toko, Pemilik Janjikan Rp 1 Juta Bagi yang Menemukan