Suara.com - Nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini Jumat (12/6/2020) kembali dibuka melemah, rupiah terpantau turun cukup dalam ke level Rp 14.257 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan kembali, kali ini mata uang garuda berada di level Rp 14.257 per dolar AS atau melemah 174 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 13.083 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, penguatan nilai tukar rupiah tertahan diakibatkan pelaku pasar keuangan global mulai mengantisipasi risiko second wave penyebaran wabah karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain.
"Pasar juga merespon negatif pernyataan Bank Sentral AS pada Kamis dinihari lalu yang pesimis ekonomi global akan cepat pulih pasca pandemi. The Fed mengatakan masih akan memberikan stimulus ke perekonomian hingga 2022," kata Ariston dalam analisanya.
Baca Juga: Dicekoki Minuman Berisi Obat Bius, Barang Jutaan Rupiah Milik Winarni Raib
Selain itu, pelemahan kali juga didorong oleh aset-aset berisko seperti indeks saham yang terlihat negatif. Mata uang emerging markets rata-rata melemah terhadap dolar AS.
Dia pun memperkirakan nilai tukar rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 14.150 sampai dengan potensi support di level Rp 13.900 sepanjang hari ini.