Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini Kamis (11/6/2020) kembali perkasa setelah dua hari berturut-turut keok.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor tepat pukul 10:00 Wib nilai tukar rupiah kembali ke zona penguatan, kali ini mata uang garuda berada di level Rp 14.014 atau menguat 69 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 14.083 per dolar AS.
Sedangkan data Bloomberg nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS di Rp 13.922 atau naik 57 poin.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan laju nilai tukar rupiah pada hari ini karena sentimen dari hasil rapat moneter Bank Sentral AS atau The Fed yang tidak akan menaikan suku bunga dan tetap mendukung pembelian obligasi hingga 2022.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu Rupiah Menguat, Ini Analisis Ekonom Senior Faisal Basri
Pernyataan ini mengindikasikan ekonomi AS masih akan melemah dalam waktu yang cukup lama.
"Pernyataan ini memberikan tekanan untuk dolar AS sehingga ini berpotensi mendorong penguatan Rupiah terhadap dolar AS pagi ini," kata Ariston dalam analisanya.
Tapi di sisi lain, tutur Ariston, pernyataan The Fed ini menyiratkan ekonomi global tidak akan pulih seperti sebelum wabah dalam waktu dekat.
Selain itu pasar mewaspadai second wave di negara yang sudah membuka ekonominya di tengah pandemi dan di Indonesia, tingkat penambahannya malah semakin naik yang berpotensi memperketat kembali aktivitas ekonomi. Ini bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.
"Dengan sentimen di atas, Rupiah mungkin masih bisa menguat ke kisaran Rp 13.800 dengan potensi pelemahan ke area Rp 14.100," kata Ariston.
Baca Juga: Billy Syahputra Akui Punya Utang Sampai Miliaran Rupiah