Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (11/6/2020) kembali melanjutkan tren negatifnya, kali ini IHSG jatuh ke level 4.895.
Mengutip data perdagangan RTI, IHSG dibuka langsung turun cukup dalam dengan kehilangan 24 poin atau 0,51 persen menuju level 4.895.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 89 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 50 miliar dengan volume transaksi mencapai 6,7 ribu kali.
Sebanyak 63 saham menguat, 112 saham turun dan 80 saham belum ditransaksikan.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, statement bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga rendah hingga tahun 2022 menjadi faktor penekan Dow Jones Index untuk kembali turun sebesar 1.04 persen dan jika dikombinasikan dengan kejatuhan EIDO sebesar -2.54 persen berpotensi mendorong turun kembali IHSG, walaupun tidak setajam kemarin, dalam perdagangan Kamis ini.
Di lain pihak, pergerakan harga komoditas cukup beragam dimana harga Oil, Gold, Tin & Nikel mengalami penguatan masing-masing sebesar 1,90 persen, 1,56 persen, 1,66 persen dan 0,74 persen sehingga berpotensi mengangkat saham di bawah komoditas tersebut sementara perlu dicermati dampak dari penurunan harga komoditas CPO dan Coal dalam perdagangan Kamis ini.
"IHSG berpeluang melanjutkan aksi profit taking, di tengah secara valuasi menjadikan kembali cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Farmasi, Telko, Logam Emas, Retail, Bank, Coal dan Properti dalam perdagangan Kamis ini," kata Edwin dalam analisanya.
Dirinya memperkirakan IHSG bergerak pada 4,879 - 4,961 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah KLBF ISAT MDKA ACES PTBA BBRI ICBP BBCA UNVR CTRA.
Baca Juga: Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Sedikit Berkurang di April 2020