Tagihan Listrik Naik, Kementerian BUMN: Meteran Ada di Rumah Bukan di PLN

Kamis, 11 Juni 2020 | 08:44 WIB
Tagihan Listrik Naik, Kementerian BUMN: Meteran Ada di Rumah Bukan di PLN
Ilustrasi tagihan listrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian BUMN ikut berkomentar terkait dengan naiknya tagihan listrik para pelanggan PLN. Kenaikan tagihan itu karena ada biaya yang belum tertagih dari PLN ke pelanggan, akibat peningkatan pemakaian selama penerapan kebijakan work from home (WFH).

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, tagihan yang belum tertagih tak langsung semua ditagihkan ke masyarakat. Menurutnya, PLN mencicil penagihan kelebihan pemakaian tersebut agar tak memberatkan pelanggan.

"Karena tahu melonjak tagihan tersebut, membuat teman-teman PLN tersebut merasa ini (kasihan), masyarakat kasihan juga nih kalau harus membayar, maka mereka (PLN) mengatakan kelebihan ini bisa dicicil 2 - 3 bulan selama cicilan itu dipakai. Ini kita lihat bahwa memang tidak ada perubahan dari tahap listrik," ujar Arya kepada wartawan seperti ditulis, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut, Arya meminta masyarakat bisa menghitung sendiri jumlah pemakaian listrik, jika masih belum percaya tagihan listriknya melonjak. Contoh sederhananya, terang Arya, masyakat bisa menghitung pemakaian listrik lewat meteran listrik.

Baca Juga: Said Didu Anggap Kenaikan Tagihan Listrik Tidak Rasional

Masyarakat bisa membanding pemakaian listrik yang tercantum di meteran listrik saat sebelum masa di rumah saja dan sesudah masa di rumah saja. Jika, terdapat kenaikan pemakaian per kwh, maka itulah yang membuat tagihan listrik naik.

"Jadi kalau dibilang PLN membohongi engga bisa, karena meterannya jelas, angkanya jelas, listrik angkanya jelas, meteran ada di rumah pelanggan bukan di mana, bukan di PLN tapi di pelanggan," jelas Arya.

"Jadi, dengan membandingkan meteran sebelum corona dan setelah corona lihat aja, dibandingkan dan dikalikan kwh-nya pasti nanti totalnya segitu juga," tambah Arya.

Sebelumnya, Arya mengemukakan, jika kenaikan tagihan listrik murni karena naiknya pemakaian listrik di rumah.

Ia juga melanjutkan, pada saat ada imbauan di rumah saja, maka semua anggota kegiatan praktis dilakukan di rumah mulai dari bekerja, belajar hingga beribadah.

Baca Juga: Tagihan Listrik Rumahnya Melonjak, Fadli Zon: PLN Harus Transparan

Sehingga, tanpa sadar semua penggunaan listrik meningkat, akhirnya membuat tagihan listrik naik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI