Suara.com - Harga emas melejit hampir 1 persen setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve mempertahankan janjinya untuk meredakan kehancuran ekonomi akibat pandemi virus corona.
Mengutip CNBC, Kamis (11/6/2020) harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi 1.728,76 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,1 persen menjadi 1.720,70 dolar AS per ounce.
The Fed mengulangi janjinya untuk melanjutkan dukungan luar biasa bagi perekonomian ketika para penyusun kebijakan memproyeksikan penurunan 6,5 persen dalam produk domestik bruto tahun ini dan tingkat pengangguran 9,3 persen pada akhir 2020.
Di Wall Street, indeks utama seperti S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average merosot, sementara dolar jatuh ke posisi terendah tiga bulan yang baru terhadap mata uang utama lainnya.
Baca Juga: 5 Potret Rumah Siti Nurhaliza di Malaysia yang Bernuansa Emas
Langkah-langkah stimulus yang besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai yang aman terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Orang menggunakan emas sebagai aset safe-haven dan juga banyak yang meyakini bahwa inflasi akan naik pada kuartal mendatang," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago.