Jangan Senang Dulu Rupiah Menguat, Ini Analisis Ekonom Senior Faisal Basri

Rabu, 10 Juni 2020 | 18:08 WIB
Jangan Senang Dulu Rupiah Menguat, Ini Analisis Ekonom Senior Faisal Basri
Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang dipimpin Faisal Basri [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Akibatnya juga, penerimaan negara dari sektor devisa juga menurun karena harga satuan dolar yang makin turun.

"Jadi daya saing kita agak alrming juga, jadi penguatannya Pak Gubernur harus di adjust (penyesuaian) dikit nih Pak," katanya.

Berbeda dengan Airlangga, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyambut gembira dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang saat ini sudah tembus di bawah level Rp 14.000. Atas perkembangan ini dirinya pun bersyukur.

"Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT bagi ekonomi Indonesia, siang ini rupiah sudah tembus di bawah Rp 14.000," kata Perry dalam video teleconference di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melempem, Balik Lagi ke Level Rp 14.000 per Dolar AS

Dia pun optimistis bahwa penguatan mata uang garuda terhadap dolar AS akan terus terjadi, karena Perry menilai rupiah masih undervalued.

"Itu menunjukkan penguatan sejalan pandangan kami bahwa nilai tukar rupiah untuk hari ini kami pandang undervalue sehingga ke depan berpotensi menguat," kata Perry.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, bahwa faktor yang membuat rupiah terus menguat karena rendahnya laju inflasi dan defisit transaksi berjalan. Dari data Badan Pusat Statistik terungkap, inflasi pada Mei 2020 sebesar 0,07 persen (month to month/mtm) dan 2,19 persen (year on year/yoy).

"Interest rate differential SBN 7,06 persen untuk 10 tahun. Suku bunga US treasury 0,8 persen berarti perbedaannya 6,2 persen itu tinggi perbedaannya dan sebagai salah satu imbal hasil investasi aset keuangan, Indonesia masih tinggi. Itu salah satu indikatornya,” katanya.

Baca Juga: Setelah Menguat Beberapa Hari, Rupiah Diprediksi Masuk Fase Konsolidasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI