Suara.com - Harga emas melesat lebih dari 1 persen karena investor menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang bakal memberikan stimulus lanjutan.
Mengutip CNBC, Rabu (10/6/2020) harga emas di pasar spot melesat 1,2 persen menjadi 1.714,78 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 1 persen menjadi 1.721,90 dolar AS per ounce.
Stimulus global besar-besaran untuk membatasi kehancuran ekonomi dari pandemi virus corona mendukung emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Indeks utama Wall Street berguguran, sementara Nasdaq mencapai rekor tertinggi untuk sesi ketiga berturut-turut menjelang pertemuan The Fed, yang dapat menawarkan pandangan tentang tanda-tanda pemulihan ekonomi baru-baru ini.
Baca Juga: Buku Harian Nazi Ungkap Lokasi Harta Karun Emas 30 Ton di Polandia
Laporan ketenagakerjaan Amerika minggu lalu yang lebih kuat dari estimasi kemungkinan besar akan dibahas pada pertemuan yang berakhir Rabu itu, sementara para pedagang telah menghentikan perhitungan dalam kemungkinan suku bunga negatif.
April lalu, Chairman The Fed, Jerome Powell, mengatakan ekonomi AS bisa merasakan beban penutupan ekonomi selama lebih dari setahun.
Logam lainnya, perak anjlok 1,2 persen menjadi 17,64 dolar AS per ounce, sementara platinum naik 0,5 persen menjadi 836,52 dolar AS per ounce.
Palladium merosot 4,1 persen menjadi 1.939,50 dolar AS per ounce, dengan harga logam autocatalyst itu kini menyusut lebih dari 30 persen dari rekor tertinggi pada akhir Februari.
Baca Juga: Terciduk, Toyota Yaris Cross Kelir Emas Diangkut Mobil Towing di Jalanan