Plesiran di Malioboro Wajib Pakai Masker Jika Tak Mau Diusir

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 09 Juni 2020 | 07:25 WIB
Plesiran di Malioboro Wajib Pakai Masker Jika Tak Mau Diusir
Suasana malioboro pascaramai sejak akhir pekan kemarin, Senin (8/6/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Barcode tersebut menjadi semacam upaya pendataan terhadap pengunjung Malioboro sehingga akan memudahkan tracing apabila terjadi kasus positif COVID-19. Saat ini, penggunaan barcode sudah diujicobakan di Kecamatan Gondomanan.

“Kami juga berencana membuat semacam zona-zona di Malioboro sehingga pengawasan kerumunan menjadi lebih mudah karena sudah ditetapkan jumlah maksimal orang yang bisa berada di dalam satu zona,” katanya.

Selain di Malioboro, penerapan kebijakan tersebut juga akan diberlakukan di tempat-tempat keramaian lain yang kerap menjadi tujuan wisatawan seperti di Tugu Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kecamatan Danurejan, Gondomanan serta Gedong Tengen terkait upaya penerapan protokol kesehatan di Malioboro.

Baca Juga: Buntut Keramaian di Malioboro, Sri Sultan Ancam Tutup Kalau Warga Bandel

“Untuk melakukan penjagaan dan pengawasan, Jogoboro akan dibantu Satpol PP dari Kota Yogyakarta maupun yang diperbantukan di kecamatan. Kami jaga 24 jam sehari,” katanya.

Ia pun memastikan bahwa petugas akan selalu meminta pengunjung yang kedapatan tidak mengenakan masker untuk kembali pulang.

“Hari ini kami mulai sosialisasi mengenai kebijakan ini sekaligus membagikan masker jika ada pengunjung maupun komunitas yang tidak mengenakan masker. Sosialisasi akan diintensifkan mulai hari ini,” katanya yang juga menegaskan aturan jaga jarak harus tetap dipatuhi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI