Suara.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah mulai beroperasi sejak 1 Januari 2014 dan sudah banyak membiayai kasus penyakit katastropik. Salah satunya adalah tindakan hemodialisa atau cuci darah bagi pasien gagal ginjal.
Gagal ginjal merupakan kondisi, yang mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Welminah (42) adalah salah satu peserta JKN-KIS, yang mendaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 sejak tahun 2016. Sejak awal 2017, ia divonis menderita penyakit gagal ginjal kronis yang mengakibatkannya harus melakukan hemodialisa atau cuci darah rutin dua kali seminggu di Rumah Sakit Mitra Kasih, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Saat ditemui di ruang hemodialisa, ia bersemangat menceritakan kisahnya menjalani cuci darah selama ini. Ia merasa beruntung telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga tak perlu lagi memikirkan biaya cuci darah karena sudah ditanggung oleh JKN-KIS.
Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin Virus Corona Berbentuk Inhaler Akan Siap Agustus
“Saya seorang ibu rumah tangga, suami saya kerja serabutan. Kadang kalau ada kerjaan ya ada uangnya, kadang juga nganggur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit dan pas-pasan, rasanya saya nggak sanggup kalau harus memikirkan biaya berobat dan cuci darah," ungkap Welminah, Jumat (29/05).
Ia sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan, karena sangat membantu masyarakat yang membutuhkan. Welminah juga memberi apresiasi terhadap pelayanan yang ia terima dari rumah sakit.
Selama ini, ia rutin melakukan cuci darah dan tidak pernah merasakan perlakuan yang berbeda. Pasien umum maupun pasien JKN-KIS, semuanya sama dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas.
“Untung saja cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak pernah terbayangkan oleh saya, bagaimana jadinya kalau tidak ditanggung atau menggunakan uang sendiri. Tindakan cuci darah menggunakan JKN-KIS sudah sangat bagus pelayanannya, semoga dapat terus berlanjut dan dipertahankan,” tegas Welminah.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mendaftar menjadi peserta program JKN-KIS. Niatkan ibadah untuk membantu sesama. Walaupun tidak sakit dan rutin membayar iuran, akan dibalas berlipat ganda dengan pahala dan kesehatan.
Baca Juga: Cantiknya Espadrilles, Alas Kaki Favorit Kate Middleton dan Meghan Markle!
"Saya berterima kasih kepada seluruh peserta JKN-KIS yang belum sama sekali menggunakan kartu kepesertaannya, namun selalu rutin membayar iuran. Dengan begitu, mereka sudah sangat membantu peserta lainnya yang membutuhkan biaya pengobatan seperti saya ini. Harapannya, seluruh masyarakat Indonesia agar mendaftar sebagai peserta JKN-KIS dan rutin membayar iuran agar Program JKN-KIS dapat berjalan dengan baik dan optimal," tutup Welminah.