Suara.com - Harga emas dunia yang sempat naik ke level tertinggi saat puncak penyebaran virus corona atau Covid-19 beberapa waktu lalu, ternyata kini harganya makin meredup.
Melansir CNBC Senin (8/6/2020), harga emas kini merosot lebih dari 2 persen pada perdagangan akhir pekan lalu karena harapan rebound ekonomi global mendapat dorongan dari data non-farm payrolls AS yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini mengurangi permintaan terhadap emas.
Dari data tersebut terlihat harga emas di pasar spot turun 1,9 persen menjadi 1,678.81 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka AS ditutup turun 2,6 persen menjadi 1,683 dolar AS.
Logam emas batangan telah menurun sekitar 2,6 persen sejauh minggu ini, di jalur untuk penurunan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Maret lalu.
Baca Juga: Harga Perhiasan Emas di Meulaboh Turun Hingga Rp 200 Ribu per Mayam
Wall Street melonjak menyusul data terbaru AS menunjukkan penurunan drastis dalam pengangguran menjadi 13,3 persen pada Mei dari 14,7 persen pada April karena PHK mereda.
Data dirilis menjelang pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS minggu depan. Bank sentral telah menyuntikkan stimulus besar-besaran dan memangkas suku bunga mendekati nol untuk meredam pukulan ke ekonomi akibat pandemi virus corona.
Sementara itu harga logam berharga lain di antaranya paladium naik 0,7 persen menjadi 1,945,81 dolar AS per ounce.
Platinum turun 2,3 persen menjadi 817,49 dolar AS. Perak tergelincir 2,3 persen menjadi 17,32 dolar AS per ounce, penurunan pekan pertamanya dari 5 pekan terakhir.
Baca Juga: Lagi! 3 Orang Tewas Tertimbun Longsor Tambang Emas Liar di Jambi