Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (8/6/2020) diprediksi bakal menguat. IHSG pun diramalkan bakal menembus level psikologisnya di 5.000.
Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee beralasan, menguatnya laju perdagangan IHSG karena dipengaruhi sentimen di antaranya data tenaga kerja Amerika Serikat akhir pekan yang membaik dibandingkan perkiraan turun oleh pelaku pasar.
"Pengguran membaik ke level 13,3 persen mengindikasikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat," kata Hans dalam analisanya, Minggu (7/6/2020).
Selain itu, faktor kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat sejauh ini tidak mendapat perhatian pasar saham. Tetapi bila berlangsung lama akan merusak kepercayaan konsumen, meningkatkan penyebaran Covid-19 dan menganggu rencana pembukaan ekonomi sehingga menggangu trend naik pasar saham.
Baca Juga: Data Pengangguran AS Buat IHSG Merah di Akhir Pekan
Tak hanya itu, ekspansi stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 600 miliar Euro di atas harapan pelaku pasar. Ini menjadi sentiment positif pasar keuangan.
Meski begitu, Hans tetap meminta pelaku pasar berhati-hati, karena ada sentimen negatif yang mungkin mempengaruhi laju IHSG, seperti halnya sentimen memanasnya hubungan Amerika dan China yang berlangsung dari pekan sebelumnya masih menjadi perhatian pasar.
Tak hanya itu, prediksi jeleknya data pertumbuhan ekonomi Eropa menjadi sentiment negative pasar. Kami perkirakan data ekonomi berbagai Negara masih akan jelek terimbas penguncian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"IHSG pekan depan kami perkirakan akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.851 sampai 4.704 sampai 5.014 sampai 5.112," kata Hans.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan Ini, IHSG Bisa Kembali Melemah