Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo membeberkan daftar perusahaan yang boleh buka saat transisi new normal. Pemerintah telah mempertimbangkan sembilan sektor ekonomi yang akan kembali dibuka dengan menggunakan indikator kesehatan masyarakat berbasis data.
Indikator itu di antaranya epidemiologi, pengawasan kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
"Sembilan sektor tersebut dinilai memiliki risiko ancaman COVID-19 yang rendah, tetapi menciptakan lapangan kerja yang luas dan memiliki dampak ekonomi yang signifikan," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Sembilan sektor yang ditetapkan akan dibuka kembali adalah pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
Baca Juga: Alhamdulillah! 150 Pasien Corona di RS Pulau Galang 100 Persen Sembuh
Penilaian dampak ekonomi dilaksanakan dengan menggunakan indikator indeks dampak ekonomi dari tiga aspek yaitu ketenagakerjaan, proporsi produk domestik regional bruto sektoral, dan indeks keterkaitan sektor.
Pembukaan sektor-sektor ekonomi tersebut dilakukan kementerian terkait dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, diawali dengan edukasi, sosialisasi, dan simulasi secara bertahap.
"Protokol pelaksanaan di masing-masing sektor dibuat oleh kementerian/lembaga terkait," jelasnya.
Pengawasan berupa pemantauan dan penilaian juga akan dilakukan kementerian/dinas terkait bersama gugus tugas di pusat dan daerah serta elemen masyarakat.
"Apabila dalam perkembangan ditemukan kasus COVID-19 dalam sektor tersebut, gugus tugas akan merekomendasikan kementerian terkait untuk kembali menutup aktivitasnya," tutur Doni.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Melawan Disebut Jadi Zona Hitam Wabah Corona
Ia mengatakan perusahaan atau sektor yang melakukan kegiatan juga wajib melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadi penularan lokal kepada masyarakat luas.