Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini kembali dibuka menguat. Rupiah terpantau menguat 65 poin jika dibandingkan sehari sebelumnya.
Mengutip Bank Indonesia (BI), Jumat (5/6/2020), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor tepat pukul 10:00 WIB, rupiah menguat cukup signifikan sebesar 65 poin ke posisi Rp 14.100, dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya di posisi Rp 14.165.
Sedangkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini pada bergerak menguat terhadap dolar AS di Rp 14.075 atau naik 20 poin.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah disebabkan laporan data-data ekonomi AS yang masih memburuk seperti data tenaga kerja yang masih menunjukkan peningkatan pengangguran.
Baca Juga: Rupiah Perlahan Bergerak Menguat ke Level Rp 14.000 per Dolar AS
"Sehingga menahan laju penguatan aset-aset beresiko pada pagi ini," kata Ariston dalam analisanya.
Kendati demikian, kata dia, aset berisiko masih berpotensi menguat hari ini karena pasar masih merespons positif pembukaan ekonomi sejumlah negara di tengah mulai melandainya pandemi COVID-19.
"Ditambah dengan rencana stimulus baru dari beberapa negara seperti AS, Jepang dan Zona Euro yang akan membantu pemulihan ekonomi ke depan," ujar Ariston.
Menurut Ariston, rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan sentimen positif di atas. "Rencana pelaksanaan new normal juga menjadi faktor positif untuk penguatan rupiah karena ekonomi akan aktif kembali," katanya.
Ia memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp 14.000 per dolar AS dan potensi resisten Rp 14.200 per dolar AS.
Baca Juga: New Normal Jadi Pendongkrak Penguatan Nilai Tukar Rupiah