Suara.com - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis atau Jumat (5/6/2020) waktu Indonesia, karena dolar melemah dan Wall Street menghentikan reli baru-baru ini.
Mengutip CNBC, emas di pasar spot melesat 1,3 persen menjadi 1.719,42 dolar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 1,3 persen menjadi 1.727,40 dolar AS per ounce.
Setelah reli yang kuat pada sesi Rabu, indeks utama Wall Street melemah meski data menunjukkan klaim pengangguran mingguan Amerika turun di bawah 2 juta untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret.
Baca Juga: Puluhan Remaja Kota Malang Asyik Nongkrong di Kafe, 6 Orang Reaktif
Menyulut kembali kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, defisit perdagangan Amerika Serikat melonjak pada April karena pandemi Covid-19 meningkatkan aliran barang dan jasa global, mendorong ekspor ke level terendah dalam 10 tahun.
Kepemilikan dalam SPDR Gold Trust ETF naik menjadi 1.133,37 ton pada sesi Rabu, level tertinggi sejak April 2013.
ETF emas itu menambahkan 623 ton logam kuning senilai 34 miliar dolar AS ke persediaan mereka dari Januari hingga Mei, melebihi dalam lima bulan setiap kenaikan setahun penuh, tutur Dewan Emas Dunia, Kamis (4/6/2020).
Logam lainnya, harga palladium merosot 1 persen menjadi 1.928,95 dolar AS per ounce, sementara platinum melambung 2,1 persen menjadi 843,03 dolar AS per ounce. Perak naik 0,9 persen menjadi 17,82 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Ferdian Paleka Sebut Lebih Betah di Penjara, Warganet : Masukin Lagi!