Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menolak dengan tegas anggapan yang menyebut perusahaan BUMN mendapatkan suntikan modal dari pemerintah karena terdampak pandemi Virus Corona atau Covid-19 merupakan aji mumpung.
Sri Mulyani mengatakan, sebelum memutuskan untuk memberikan bantuan kepada sejumlah BUMN, bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir, dia telah melakukan seleksi kepada sejumlah perusahaan plat merah, apakah layak mendapatkan suntikan modal dari pemerintah.
"Untuk BUMN tadi pertanyannya yang berhubungan dengan Covid-19 apakah ini aji mumpung? Kita lakukan seleksi bersama dengan Menteri BUMN," katanya.
Dia juga mengemukakan, pemberian bantuan modal ini juga tak sembarang hanya diberikan kepada BUMN yang memang terkena dampak langsung dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Dana Talangan Pemerintah ke BUMN Hanya Sebagai Jaminan Pinjaman
"Untuk dukungan BUMN ini adalah mereka yang terkena dampak covid dari sisi demand supply dan operasional mereka," katanya.
Total, sedikitnya ada 12 BUMN yang dibantu oleh pemerintah. BUMN tersebut terdiri dari PT PLN, Hutama Karya, Perum Bulog, Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, Bahana, PTPN, PNM, Krakatau Steel, Perumnas, PT Pertamina dan ITDC.
Meski begitu, Sri Mulyani menuturkan, pihaknya bakal terus mengevaluasi pemberian dukungan pendanaan kepada perusahaan pelat merah saat ini.
"Tapi saya sebagai Menkeu akan tetap melakukan penelitian terhadap kebutuhan BUMN tersebut, sehingga sudah masuk di dalam postur kita akan tetap meneliti kebutuhan dan dampak dari langkah-langkah yang kita berikan pada BUMN itu," katanya.
Baca Juga: Dana Talangan Jumbo BUMN Saat Corona, Menkeu Jamin Tak akan Disalahgunakan