Jokowi Minta BI OJK dan Menteri Ekonomi Berbagi Beban Atasi Covid-19

Rabu, 03 Juni 2020 | 12:18 WIB
Jokowi Minta BI OJK dan Menteri Ekonomi Berbagi Beban Atasi Covid-19
Presiden Jokowi (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi meminta sejumlah lembaga keuangan bekerja sama atau melakukan konsep berbagi beban (Sharing The Pain) di tengah pandemi Covid-19.

Jokowi ingin Bank Indonesia, OJK, Perbankan hingga pelaku usaha untuk bersedia ikut memikul beban dan menanggung risiko.

"Bersama-sama bersedia memikul beban, bergotong royong, bersedia bersama-sama menanggung risiko secara proporsional, dan dengan prinsip kehati-hatian," ujar Jokowi dalam rapat terbatas tentang Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Perubahan Postur APBN Tahun 2020 melalui video conference, Rabu (3/6/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap dengan adanya konsep Sharing The Pain, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bisa dicegah.

Baca Juga: Jokowi Minta Kejagung hingga KPK Awasi Pelaksanaan Program PEN

Selain itu Jokowi juga berharap, sektor keuangan stabil dan pergerakan roda ekonomi dapat dijaga dengan baik dengan adanya konsep berbagi beban.

"Agar pelaku usaha, korporasi mampu berjalan, agar PHK masif dicegah, dan sektor keuangan stabil dan pergerakan roda ekonomi mampu kita jaga," ucap dia.

Presiden Jokowi juga meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/ Bappenas Suharso Monoarfa untuk mengkalkulasi secara cermat dan matang risiko fiskal ke depan.

Pasalnya kata Jokowi, dari laporan yang didapat terkait perkembangan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan startegis konsekuensi, belanja tambahan APBN 2020 dalam perubahan postur APBN 2020, berdampak pada meningkatnya defisit APBN.

"Terkait perubahan Postur Perubahan APBN 2020, saya dapat laporan berbagai perkembangan dalam penanganan COVID dan pemulihan startegis ekonomi membawa konsekuensi adanya tambahan belanja, yang berimplikasi pada meningkatnya defisit APBN," ucap dia.

Baca Juga: Dibui karena Minta Jokowi Mundur, Pecatan TNI Ruslan Buton Gugat Bareksrim

Karena itu, Kepala Negara mengingatkan agar perubahan postur APBN dilakukan secara hati-hati dan transparan. Sehingga kata dia APBN 2020 dapat terus terjaga.

"Saya ingin tekankan agar perubahan postur APBN dilakukan hati-hati, transparan, akuntabel sehingga APBN 2020 bisa dijaga, dipercaya dan tetep kredibel," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI