Lebih lanjut Nur Kholik menuturkan, fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BRI telah membantunya memenuhi kebutuhan keluarga. Dia merasa senang, karena mendapatkan fasilitas kredit tersebut, terlebih pada masa sulit seperti sekarang ini dan kebutuhan yang meningkat saat Lebaran.
“Senang banget, membantu sekali di saat orderan lagi berkurang. Apalagi dapatnya saat menjelang Lebaran dan anak mau kuliah. Alhamdullilah banget,” ujarnya.
Pada kondisi sebelum pandemi, Nur Kholik yang tinggal di daerah Beji Depok Jawa Barat, biasanya dapat mengantongi pendapatan Rp 200.000 hingga Rp300.000 per hari plus bonus harian.
Dalam sehari, dia bisa menyelesaikan order sekitar 10 trip untuk perjalanan jarak jauh atau sekitar 20 trip untuk perjalanan jarak dekat di sekita Depok. Kini di masa pandemi Corona, dirinya hanya dapat menikmati penghasilan separuhnya saja.
Baca Juga: Bank BRI Ubah Pasar Dinoyo Jadi Pasar Online
"Menurun 50 persen lebih," tuturnya.
Kendati menghadapi masa sulit karena order ojek online sepi dan penghasilannya terpangkas, Nur Kholik tetap merasa bersyukur dengan kondisinya yang sekarang dan tidak pantang menyerah. Risiko kehujanan dan ban bocor di tengah perjalanan pun dilakoninya dalam menjalankan profesi sebagai ojek online.
Sebelum menjadi sopir ojek online, Nur Kholik pernah berdagang susu sapi dan kedelai.
“Semua pekerjaan juga lagi menurun penghasilannya, tetapi untungnya, saya masih bisa bekerja meski pendapatan masih kurang, apalagi buat bayar kontrakan,” ujarnya.
Dalam program pinjaman khusus tersebut, BRI memberikan suku bunga terjangkau, yang mana cicilan dapat dibayarkan oleh penerima kredit secara harian, dan potongan bebas cicilan 3 bulan pertama dari masa pinjaman 24 bulan.
Baca Juga: Paling Bernilai di Indonesia, Bank BRI Ditaksir Rp 52,4 Triliun
“Saya senang dapat pinjaman, apalagi lagi butuh-butuhnya. Saya juga masih cari usaha lainnya (pekerjaan), mudah-mudahan (pandemi) cepat berlalu,” tutup Nur Kholik.