Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengajak berbagai asosiasi dunia usaha di Jatim menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menjalankan usaha.
Pemprov Jatim yakin konsumen akan lebih suka bertransaksi dengan perusahaan yang memiliki kesadaran tinggi dalam penerapan protokol penyebaran Covid-19.
"Selama vaksin belum ditemukan, hanya satu pilihan kita semua, termasuk dunia usaha yakni meningkatkan ketertiban. Harus tetap menjaga jarak aman antar karyawan, semua menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir," ujar Wagub Jatim Emil Dardak dalam keterangannya, Kamis (28/5/2020).
Emil melanjutkan, semua upaya itu diperlukan agar ekonomi dan penanganan covid-19 menemukan titik keseimbangan. Usaha terus jalan dan penyebaran Covid-19 bisa dihentikan di Jatim.
Baca Juga: Asosiasi Ojol Terapkan Protokol Kesehatan Masa Kenormalan Baru
"Saya benar-benar berharap pabrik yang tetap berproduksi menerapkan protokol yang ketat. Tantangan pemerintah adalah membangun koalisi dengan masyarakat agar keseimbangan itu tercipta," jelasnya.
Pada bagian lain Emil Dardak melihat pemanfaatan teknologi informasi yang optimal menjadi sesuatu yang mutlak di tengah kebijakan pembatasan kontak fisik, pembatasan wilayah di beberapa daerah serta protokol kesehatan yang ketat.
"Sekarang semua dipaksa bekerja secara digital. Artinya ini kesempatan pelaku ekonomi untuk lebih berakselerasi lagi dalam menerapkan 4.0," imbuhnya.
Karena itu, Emil menambahkan bahwa Pemprov Jatim akan menjadikan penanganan Covid-19 sebagai parameter dalam merealisasikan investasi di Jatim.
"Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan penerapan teknologi menjadi kunci bagi dunia usaha untuk melewati pendemi. Itu merupakan cara yang paling efektif untuk dilakukan sekarang sampai vaksin ditemukan," imbuh Mantan Bupati Trenggalek itu.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Bagi WNI dan WNA yang Tiba di Bandara Soekarno Hatta
"Bukan perkara apa yang kita lakukan sekarang, namun tentang budaya apa yang akan terus kita lakukan kedepan. Budaya yang lebih positif, budaya yang lebih sehat untuk bisa memberikan edukasi kepada konsumen" tambah Emil.