Kesehatan Keuangan Tak Kalah Penting Dibanding Kesehatan Fisik dan Mental

Sabtu, 23 Mei 2020 | 17:00 WIB
Kesehatan Keuangan Tak Kalah Penting Dibanding Kesehatan Fisik dan Mental
Ilustrasi keuangan sehat. (Dok : Kredivo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika wabah Covid-19 melanda Indonesia pada Maret kemarin, semua orang berbondong-bondong untuk membeli alat kesehatan, mulai dari mengkonsumsi buah dan sayur lebih banyak, membeli vitamin c untuk asupan sehari-hari, berjemur di sinar matahari pagi hingga banyak sekali kelas olahraga di media sosial, demi meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari Virus Covid-19 yang masih belum ada vaksinnya hingga saat ini.

Setelah itu, pemerintah mencanangkan physical distancing atau biasa disebut PSBB (pembatasan sosial berskala besar), dimana aturan ini menyatakan bahwa setiap masyarakat terutama orang yang tinggal di zona merah Covid-19, agar tidak melakukan kegiatan tidak penting di luar rumah, menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di tempat ibadah yang dapat saling memberi dukungan.

Bagi sebagian orang, hal ini bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga kesehatan jasmani dan rohani adalah poin penting bertahan di tengah pandemi.

Namun, tahukah Anda kalau masih ada 1 poin yang tidak kalah pentingnya agar tetap survive selama pandemi berlangsung?

Baca Juga: Kredivo Raih Lini Kredit Hingga 20 Juta Dolar AS dari Partner

Guncangan Ekonomi selama Pandemi
Tidak hanya kesehatan fisik dan mental saja yang harus Anda perhatikan, kesehatan keuangan untuk menunjang kelangsungan hidup sehari-hari juga tidak kalah pentingnya. Bila Anda masih bekerja dan mendapatkan gaji yang utuh, jangan terus berpikir untuk konsumtif dan menghabiskan semua pendapatan per bulan.

Sebab banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan ribuan karyawan karena pandemi Covid-19 ini, seharusnya menjadi pelajaran kita bersama, bahwa tidak ada yang menjamin Anda akan terus bekerja secara nyaman dan aman seperti sedia kala. Anda harus mempersiapkan simpanan dana agar bisa mengatasi kejadian tidak terduga seperti tiba-tiba di-PHK atau tiba-tiba jatuh sakit dan membutuhkan dana lebih.

Dana Darurat Menstabilkan Cash Flow dalam Keadaan Apapun
Sejatinya, dana darurat adalah dana yang sudah Anda siapkan dari jauh-jauh hari untuk menghadapi situasi genting dan memerlukan pengeluaran yang nominalnya besar. Bisa dibilang, dana darurat berfungsi untuk sebagai dana cepat yang bisa Anda ambil ketika Anda membutuhkan dana yang nominalnya sedikit seperti membeli bahan makanan, vitamin dan alat kesehatan lebih banyak karena musibah virus corona. Dana darurat menjadi pahlawan keuangan Anda, tanpa perlu menghabiskan seluruh pendapatan atau meminjam kepada keluarga.

Punya Banyak Kebutuhan tetapi Ingin Punya Dana Darurat?
Tidak bisa dipungkiri bahwa di masa pandemi sekarang, membuat Anda memiliki kebutuhan lebih besar dibanding sebelumnya. Padahal, tidak ada uang entertainment untuk kongkow di coffee shop lagi dan Anda tidak perlu mengeluarkan uang transpor, karena tidak keluar rumah.

Nyatanya, uang tersebut dialihkan untuk membeli masker, vitamin c dan alat penunjang kesehatan lainnya, membeli kebutuhan makanan ataupun memesan makanan melalui online dengan menggunakan ongkir, paket data yang bisa isi 2 kali dalam sebulan, langganan streaming film digital agar tidak bosan di rumah dan lain sebagainya.

Baca Juga: Belanja Online Lebih Cepat dan Mudah, Ini Solusi dari Kredivo

Padahal bila Anda memanfaatkan layanan pinjaman dana cepat secara online melalui Kredivo, cash flow Anda bisa aman dan tetap bisa menabung dana darurat. Sebab layanan pay later, pencairan dana cepat dan kredit online dari Kredivo bisa Anda manfaatkan untuk membeli bahan pangan di e-commerce, kebutuhan kesehatan seperti vitamin dan masker serta uang tunai untuk keperluan mendadak.

Dengan bunga hanya 2,95 persen per bulan dan limit hingga Rp30 juta, Anda masih tetap bisa menabung dana darurat dan kebutuhan tetap terpenuhi.

Sebagai contoh, Budi seorang karyawan swasta dengan gaji Rp 5 juta setiap bulan. Hidup merantau di Jakarta dan tinggal di kamar kost dengan biaya Rp 750 ribu setiap bulan.

Budi bisa tetap menabung dana darurat dan memenuhi kebutuhan di tengah pandemi dengan menjabarkan pos pengeluaran sebagai berikut:

50 persen pendapatan / Rp 2,5 juta untuk kebutuhan pokok, makan dan biaya tempat tinggal;
30 persen pendapatan/ Rp 1,5 juta untuk kebutuhan bayar cicilan, pln, pulsa dan kebutuhan kesehatan;
20 persen pendapatan/ Rp 1 juta untuk menabung dana darurat.

Jangan Kalah Sama Corona
Pandemi Corona atau Covid-19 yang berlangsung sejak Maret kemarin, memang tidak hanya menyerang tubuh manusia saja, tetapi juga menyerang ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Anda harus menguatkan 3 poin penting ini agar survive hingga pandemi ini berakhir.

Jadi jangan mau kalah sama virus ini. Tetap semangat, sehat dan melakukan semua prosedur untuk melandaikan kurva dengan melakukan physical distancing dan belanja melalui online agar tidak melakukan banyak kegiatan di luar rumah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI