Suara.com - Harga emas dunia menguat pada Selasa (19/5/2020) kemarin di tengah ketidakpastian tentang bagaimana arah pertumbuhan ekonomi setelah mengalami perlambatan yang cukup dalam.
Mengutip Reuters, Rabu (20/5_)/2020) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1.743,25 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi 1.745,60 per dolar AS ounce.
"Fundamental untuk emas tidak pernah lebih baik dalam sejarah. Kecuali kita memiliki lebih banyak optimisme tentang vaksin tersebut, kita akan mulai melihat momentum kenaikan ke level tertinggi yang baru," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
"Setiap berita tentang kemunduran pada reintegrasi bisnis ke dalam perekonomian pada akhirnya akan membawa emas bergerak lebih tinggi," tambahnya.
Baca Juga: 3 Rumah Mewah Artis Indonesia yang Berlapiskan Emas, Tajir Melintir!
Stimulus global besar-besaran untuk membatasi kerusakan ekonomi akibat virus corona telah mendukung emas, karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Mendorong permintaan untuk aset safe-haven, sementara itu, adalah kekhawatiran akan memburuknya hubungan China-AS, dengan Nasdaq Inc bakal menetapkan pembatasan yang akan membuat lebih sulit bagi beberapa perusahaan China untuk IPO di sana.
Wall Street diperdagangkan variatif, setelah reli di sesi sebelumnya menyusul pernyataan pabrikan obat Moderna yang mengklaim vaksin Covid-19 eksperimentalnya menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba pendahuluan.
Lonjakan ekuitas dan minyak pada sesi Senin menyebabkan emas mundur dari level tertinggi multi-tahun.
Baca Juga: Naik Rp 7.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 917.000 per Gram