Alasan Erick Thohir Tambah 2 Direksi Baru di Tubuh PLN

Minggu, 17 Mei 2020 | 09:02 WIB
Alasan Erick Thohir Tambah 2 Direksi Baru di Tubuh PLN
Menteri BUMN Erick Thohir. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran Direksi PT PLN (Persero). Keputusan ini sesuai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tanggal 14 Mei 2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara.

Ada yang menarik dalam perombakan kali ini. Pertama kali dalam sejarah, Menteri BUMN menambahkan nomenklatur direksi baru, yaitu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang dijabat oleh Bob Saril.

"Penambahan Direksi di PLN ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan PLN kepada pelanggannya. Terlebih, saat ini jumlah pelanggan PLN mencapai lebih dari 75 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Perusahaan sebesar dan sekompleks PLN harus memiliki Direktur Niaga yang akan memikirkan kebijakan korporasi dan analisa komprehensif terkait pengembangan kegiatan usaha dan perdagangan selain juga melakukan pengawasan atas kegiatan penjualan dan pemasaran; serta memelihara dan mengembangkan hubungan baik dengan pelanggan," ujar Erick dalam keterangannya, Minggu (17/5/2020).

Apa yang dilakukan Erick Thohir dikomentari oleh Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali. Menurut Rhenald, penambahan direksi baru ini menjadi sinyal bagi manajemen PLN untuk mengubah image perusahaan listrik milik negara tersebut.

Baca Juga: Lakukan Penyegaran, Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi PLN

Baginya, meski BUMN selama ini PLN lebih berperan sebagai public utilities, layaknya layanan pemerintahan pada umumnya. Padahal, di era modern seperti sekarang ini, tuntutan para pelanggan lebih kompleks.

"Sekarang ini yang dituntut masyarakat itu utamanya soal service bukan hanya sebagai public utilities. Kalau service, masyarakat sekarang sudah lebih maju tidak sesederhana dulu. Seperti buka telfon rumah, kalau mau bayar Rp 2 juta, kalau tidak mau ya sudah. Tidak bisa lagi seperti itu," kata dia.

PLN saat ini dihadapkan dengan berbagai kompetisi dalam sumber tenaga listrik. Untuk itu perbaikan layanan dan inovasi dalam pemanfaatan listrik ini menjadi satu kunci untuk memenangkan persaingan tersebut.

Dia mencontohkan, dalam situasi seperti sekarang ini, di mana banyak pabrik mengentikan produksinya dampak dari pandemi Covid-19, tentunya konsumsi listrik menjadi sangat melimpah. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi PLN untuk bagaimana memanfaatkan kelebihan pasokan seperti sekarang.

"Itu adalah tugas Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan. Saya kira terobosan yang dilakukan pak Erick Thohir bagus sekali," kata Rhenald.

Baca Juga: Tagihan Listrik Janggal, Warga Geruduk dan Segel Kantor PLN Cilegon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI