“Kami melaporkan secara rutin kepada presiden terkait penyaluran bansos sembako dan bansos tunai, yang ditargetkan tahap III di Jabodetabek selesai sebelum Lebaran tiba, " tambahnya.
Namun jika masih ditemukan data penerima bansos kurang tepat sasaran agar tak terlalu dipermasalahkan, sebab kondisi di lapangan memang tidak mudah.
“Tak usah terlalu seriuslah dan tidak perlu berpolemik, jika ditemukan tumpang tindik 1 atau 2 itu kan wajar. Kita harus melihat kondisi di lapangan lebih banyak mana, yang tepat sasara dan tidak tepat sasaran,” tandas Mensos
Kemensos menyatakan memberikan keleluasaan kepada pemda untuk mengatur siapa dapat apa dan kapan, karena yang tahu warga adalah pemda setempat.
Baca Juga: Kemensos : Jakarta Sudah Terima Bansos Sembako Tahap I, Capai 100 Persen
“Kami berikan keleluasaan kepada pemda yang menentukan mana warga yang menerima dan yang tidak. Jelas, pemda lebih yang lebih tahu warganya, “ kata Juliari.
Usai dari Kota Bekasi, Juliari melanjutkan peninjuan langsung di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, dimana 1 RW dihuni 4000 Kepala Keluarga (KK) dan tahap pertama bansos diterima oleh 400 KK.
“Penyaluran bansos tahap III ini kepada 1000 KK, berarti itu ada perbaikan data dari penyaluran tahap pertama yang baru menyasar 400 KK,” ungkap Mensos.
Untuk tahap berikutnya diberikan kepercayaan kepada RT dan RW mendata lagi, agar data penerima bansos bisa lebih akurat dan tepat sasaran. Tiga tahap yang sudah tersalurkan, yaitu pertama sembako, kedua beras dan ketiga sembako.
“Di sini, rata-rata sudah menerima bansos sebanyak tiga kali tahap. Artinya, bansos yang disalurkan sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujarnya. (*)
Baca Juga: Kemensos Sebut Masih Ada 1,5 Juta Keluarga Belum Dapat Bansos