Suara.com - Harga daging ayam ras atau broiler di sejumlah pasar tradisional Kota Probolinggo, Jawa Timur, meroket selama beberapa hari terakhir mencapai Rp 40 ribu per kilogram menjelang Lebaran.
"Sebelumnya harga ayam potong berkisar Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang ayam potong Umi di Pasar Baru Kota Probolinggo, Sabtu (16/5/2020).
Menurutnya kenaikan harga daging ayam menyebabkan sepinya pembeli karena biasanya harga ayam naik menjelang dua atau tiga hari sebelum Lebaran, namun di Kota Probolinggo sudah naik lebih dulu.
"Sekarang harga daging ayam sudah mahal dan para pembeli banyak yang bertanya juga kenapa kok naik, ya memang dari kulakannya segitu," katanya.
Baca Juga: Kisah Pilu Jenal: Bangkrut Dagang Mi Ayam dan Tak Punya Beras
Sepinya pembeli akibat kenaikan harga daging ayam juga dikeluhkan pedagang lainnya di Pasar Baru Kota Probolinggo, Erni yang mengaku biasanya sehari bisa menjual sekitar 40 kilogram daging ayam.
"Pembelinya sepi sekarang dan daging ayam saya baru terjual sekitar 15 kilogram, padahal biasanya sudah hampir habis saat siang hari dan rata-rata penjualan daging ayam berkisar 30 kilogram sampai 40 kilogram per hari," tuturnya.
Salah satu distributor ayam potong di Mayangan, Totok menjelaskan pihaknya mendapat pasokan ayam broiler dari Jawa Tengah karena stok di peternak lokal sangat terbatas.
"Jika tidak mengambil dari luar Jawa Timur, stok ayam broiler akan kosong seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya, sehingga harga ayam di pasaran tinggi," katanya.
Menurutnya kenaikan harga daging ayam ras yang tinggi karena pihak distributor mengambil ayam dari luar Jawa Timur karena stok di Probolinggo dan Lumajang masih kosong.
Baca Juga: Heboh Mi Ayam Frozen Bu Tumini Ternyata Tak Berizin, Penjual Minta Maaf
Sementara itu, Tim Satgas Pangan Kota Probolinggo melakukan inspeksi ke pasar terkait dengan tingginya harga daging ayam di pasar tradisional tersebut.