Impor Loyo, Ekonomi Dalam Negeri Tak Bergairah

Jum'at, 15 Mei 2020 | 13:47 WIB
Impor Loyo, Ekonomi Dalam Negeri Tak Bergairah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (Suara.com/Muslimin).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan yang cukup dalam terkait kinerja impor Indonesia sepanjang bulan April 2020.

BPS mencatat nilai impor Indonesia pada bulan April 2020 sebesar 12,54 miliar dolar AS atau turun 6,10 persen dibanding Maret 2020, demikian juga apabila dibandingkan April 2019 turun 18,58 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, penurunan kinerja ini imbas lesunya kegiatan perekonomian akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia termasuk juga Indonesia.

"Bisa kita lihat di sana penurunan yang curam terjadi pada impor migas 46,83 persen, sementara impor non-migas nya juga turun tetapi jauh lebih landai yaitu turun sebesar 0,53 persen pada April 2020 ini," kata Kecuk saat konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Harga Gula Mahal, Pemerintah Salahkan Impor yang Tersendat

Kecuk menjelaskan jika dilihat perkembangan impor dari bulan ke bulan, bahwa nilai impor Indonesia pada bulan april 2020 yang sebesar 12,54 miliar dolar AS, jauh lebih rendah dibandingkan posisi bulan Maret 2020 dan juga jauh lebih kecil dibandingkan posisi bulan April 2018 maupun posisi April 2019.

"Itu yang menyebabkan impor April 2020 ini turun 18,58 persen dibandingkan April tahun yang lalu," kata Kecuk.

Lebih lanjut Kecuk menjabarkan impor nonmigas pada April 2020 mencapai 11,68 miliar dolar AS atau turun 0,53 persen dibanding Maret 2020 dan jika dibandingkan April 2019 juga turun 11,24 persen.

Sedangkan impor migas pada April 2020 mencapai 0,85 miliar dolar AS atau turun 46,83 persen dibanding Maret 2020, demikian juga apabila dibandingkan April 2019 turun 61,78 persen.

Penurunan impor nonmigas terbesar April 2020 dibanding Maret 2020 adalah golongan logam mulia, perhiasan/permata sebesar 225,2 juta dolar AS (91,54 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar 143,8 juta dolar AS (72,41 persen).

Baca Juga: China Kembali Laporkan Kasus Positif COVID-19, Impor dan Tanpa Gejala

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-April 2020 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 12,66 miliar dolar AS (27,81 persen), Jepang 4,81 miliar dolar AS (10,57 persen), dan Singapura 2,94 miliar dolar AS (6,46 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI