Inovasi Alat Medis Covid-19, Menristek Beri Dukungan ke Ridwan Kamil

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 15 Mei 2020 | 12:59 WIB
Inovasi Alat Medis Covid-19, Menristek Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Langkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkolaborasikan para ilmuwan yang berasal kampus, BUMN dan pihak swasta menghasilkan alat medis Covid-19 buatan lokal diapresiasi Pemerintah Pusat.

Terbaru, kolaborasi dari ITB dan Universitas Padjajaran (Unpad) untuk menghasilkan rapid tes dan PCR buatan lokal murah dan akurat.

Atas upaya dan keberhasilan Jawa Barat atau Jabar itu, Menteri Riset dan Inovasi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengapresiasi langkah Gubernur Ridwan Kamil, atau biasa disapa RK.

Menurutnya, upaya penanganan wabah dengan riset maupun inovasi penting dilakukan Indonesia. Hal tersebut, menurut Bambang, akan memperkuat posisi negeri ini selama dan pasca pandemi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebar Meme Corona, Publik: Pemerintah Pusat Bikin Bingung ya?

“Semakin banyak inovasi buat Indonesia semakin baik. Langkah [RK] itu patut didukung,” kata Bambang dalam keterangannya, ditulis Jumat (15/5/2020).

Pemerintah menurutnya mengapresiasi langkah berbagai pihak di dalam negeri yang bekerja keras untuk menghasilkan alat screening dan diagnosa. Dia menunjuk saat ini BPPT juga tengah menghasilkan alat rapid tes dan PCR yang rencananya akan diproduksi mulai Mei mendatang.

Hal senada juga diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto. Lebih lanjut, meski pihaknya belum mengetahui detil hasil riset dan inovasi yang dilakukan Jabar.

Menurutnya inovasi dari kampus maupun BUMN positif mengingat hingga sampai produksi para pihak mesti menempuh waktu yang panjang.

Menurutnya apa yang dilakukan Biofarma dan sejumlah kampus misalnya untuk membuat rapid tes saja membutuhkan waktu 1,5 bulan setelah mengalami beberapa kali uji klinis dan sebagainya. Setelah berhasil baru kemudian mendapatkan izin untuk produksi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Rencana Longgarkan 63 Persen Wilayah Jabar dari PSBB Corona

“Setidaknya tetap harus memerlukan uji keandalan kesehatan, itu masih membutuhkan waktu,” jelas Yuri, sapaan akrab pria tersebut.

Sebelumnya Ridwan Kamil melansir kabar terbaru terkait kolaborasi para peneliti Unpad dan ITB melahirkan kembali inovasi untuk penanganan Covid-19 di Jawa Barat.

RK mengatakan Jawa Barat yang melibatkan ilmuwan dan kampus dalam penanganan Covid-19 yang diinisiasi oleh Unpad dan ITB berhasil memproduksi dua jenis alat tes di luar PCR dan Rapid Tes.

“Yang pertama Rapid Test 2.0 kecepatannya sama seperti rapid tes tapi akurasinya 80%,” katanya.

Menurutnya alat ini juga berbeda dengan rapid test normal dimana tak menggunakan tes daerah namun swab test. Dibandingkan dengan rapid test lain yang hanya mengetes benda asing di dalam antibody dan tidak spesifik ke virus.

“Yang 2.0 ini menggunakan antigen, virusnya ketemu,” tuturnya.

Ridwan Kamil mengatakan alat ini rencananya akan diproduksi pada Juni mendatang sebanyak 5 ribu tes kit dan diproduksi Biotek di Jawa Barat. Selanjutnya 50.000 produksi akan dilakukan pada Juli.

“Harganya lebih murah, maksimal Rp 120.000-an, yang dulu Rp 300.000,” tuturnya.

Penelitian Unpad dan ITB juga menghasilkan alat tes PCR baru yang tidak memerlukan pemeriksaan di laboratorium. Melainkan cukup di laptop dan power suplai seperti aki motor yang bisa menghasilkan delapan sampel.

“Bisa dibawa mobil, bisa mengetes di pasar, tempat pariwisata, dimanapun. Akurasinya sama seperti PCR, harganya Rp 200 juta,” katanya.

Gubernur menilai dua alat yang bisa berkontribusi penting dalam penanganan Covid-19 ini merupakan sumbangsih para ilmuwan yang melakukan bela negara melalui keilmuan-nya.

“Inilah sumbangsih dari para ilmuwan yang bela negara melalui ilmunya.ada yang bela negara melalui perang covid melalui garis depan, itu dokter tenaga kesehatan ada yangbela negara dengan hartanya, ada yang dengan ilmunya. Saya mengapresiasi berterimakasih,” tuturnya.

Inovasi ini juga menguatkan Jabar menjadi provinsi paling progresif salam memproduksi alat biokteknologi lokal lewat dukungan BUMN dan kampus.

“Jabar bisa mengejar target 300 ribu dengan alat PCR sendiri [buatan] Biofarma, dengan rapid test 2.0, SPR buatan Unpad, ITB dengan ventilator PT DI dan Pindad. Menunjukan bangsa kita bisa memproduksi alat bioteknologi sendiri,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI