Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini dibuka di zona hijau, setelah pada perdagangan sebelumnya berada di jalur merah.
Mengutip data perdagangan RTI, Jumat (15/5/2020) laju IHSG dibuka naik 9 poin atau 0,21 persen menuju level 4.523,52.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menguat, dengan penguatan paling tinggi dipimpin sektor keuangan 0,40 persen.
Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 113 saham menguat, 34 saham melemah, dan 82 saham stagnan.
Baca Juga: Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Sedikit Berkurang di April 2020
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, setelah turun selama 3 hari sebesar -1,083.3 poin (-4.51 persen), akhirnya DJUA dapat bangkit dan ditutup menguat +377.3 poin (+1.62 persen) dan jika dikombinasikan dengan naiknya harga WTI crude oil sebesar +9.61 persen serta Emas +1.27 persen berpotensi menjadi sentimen positif pendorong naik IHSG dihari Jumat ini.
Dilain pihak, saham berbasis komoditas berikut ini seperti Coal -0.36 persen, Nikel -1.53 persen, Timah -0.23 persen serta EIDO -0.44 persen berpotensi mendapat tekanan jual hari ini.
"IHSG berpotensi rebound, di tengah investor asing yang terus membukukan Net Sell dimana YTD (as of May 14, 2020) mencapai sebesar Rp -23.85 triliun serta secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli," kata Edwin dalam analisanya.
"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Konsumer, Rokok, Industri Dasar, Pakan Ayam, Logam Emas, Infrastruktur, Rumah Sakit dan Retail dalam perdagangan Jumat ini," tambahnya.
Laju IHSG diperkirakan bergerak pada 4,472 - 4,551 adapun saham-saham yang direkomendasikan hari ini adalah INDF, GGRM, SMGR, HMSP, CPIN, MDKA, JSMR, AMRT, MIKA dan UNVR.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok