Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan diprediksi bakal kembali melemah setelah pada penutupan Kamis kemarin terkoreksi 0,89 persen di level 4.513.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, IHSG hingga saat ini terlihat masih dibayangi oleh sentimen negatif dari market global dan regional yang terlihat sedang berada dalam tekanan.
Selain itu, lanjutnya, jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan serta kinerja emiten kuartal pertama juga akan turut menjadi sentimen bagi pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Sehingga, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian," ujar William dalam riset hariannya, Jumat (15/5/2020).
Baca Juga: Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Sedikit Berkurang di April 2020
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama melihat berdasarkan indikator, MACD masih dalam status pola golden cross di area negatif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak mulai menunjukkan sinyal negatif meski berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.443 hingga 4.318. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.747 hingga 4.975," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, ELSA, ITMG, LPPF, PGAS, TINS, ICBP, GGRM, HMSP, INDF, SMGR, JSMR, UNVR.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok