Target Jokowi untuk membagikan 12,7 juta ha tanah perhutanan sosial, tampaknya akan jauh dari terwujud.
Padahal perhutanan sosial ini adalah solusi bagus, untuk merawat hutan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sekitar hutan. Prinsip 3O yang diyakini petani Sarongge, sangat bisa diterapkan di bawah kebijakan perhutanan sosial. Hutan terjaga, kalau petani sekitar hutan sejahtera.
Kini, sebagian petani Sarongge dan Pakuon, memusatkan usaha mereka pada tanaman kopi. Ada yang sudah panen. Ada yang masih harus menunggu. Kerja keras mereka sudah dapat dinikmati para pecinta kopi Nusantara. Dengan berbagai varian Kopi Sarongge yang tersedia.
Tahun lalu, skor arabica Sarongge menempati posisi ketiga dalam lelang kopi specialty. Varian naturalnya, meraih skor 87 dalam uji cita rasa di Puslitkoka Jember. Perhutanan sosial memberi dasar yang kokoh, buat munculnya Kopi Sarongge.
Para petani Sarongge, telah menghasilkan kopiberkualitas bagus. Dengan profil : asam lembut, segar buah dan sedikit manis di ujungnya. Saya menyebutnya : cita rasa dari hutan yang terjaga.
Baca Juga: Diminta Cuti Tanpa Dibayar, Pegawai Gugat United Airlines