Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini masih tak berdaya melawan dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen negatif kelihatannya masih membayangi pergerakan pasar setelah Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan.
Kendati begitu, tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap surat utang negara (SUN).
Ia melanjutkan, Indonesia sendiri orang yang terinfeksi masih terus bertambah dan belum benar-benar terjadi penurunan sehingga banyak yang memperkirakan wabah akan terjadi lebih lama dan ini bisa menekan perekonomian lebih lama lagi.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kembali Mendekati Rp 15.000 per Dolar AS
"Potensi kisaran rupiah hari ini Rp 14.800-Rp 15.000," kata Aris dalam riset hariannya, Kamis (14/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu kemarin (13/5/2020) berada di level Rp 14.865 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibanding pergerakan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.905 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 14.887 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.987 per dolar AS.
Baca Juga: Gelombang Kedua Corona Menghantui Pergerakan Rupiah