Infografis
Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi (13/5/2020) dibuka anjlok, IHSG terperosok 44 poin.
Mengutip data perdagangan RTI, laju IHSG langsung jatuh ke zona merah 44,97 poin atau 0,98 persen menuju level 4.543,76.
Melemahnya IHSG ini juga diikuti turunnya indeks LQ45 sebesar 9 poin atau menguat 1,46 persen ke level 671.725.
Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 40 saham menguat, 126 saham melemah, dan 86 saham stagnan.
Baca Juga: Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Sedikit Berkurang di April 2020
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, cukup tajam jatuhnya DJIA sebesar -1.89 persen, EIDO -2.19 persen serta turunnya beberapa harga komoditas seperti Nikel -0.97 persen, Timah -0.15 persen dan CPO -1.77 persen mendorong turunnya IHSG dalam perdagangan Rabu ini.
"Mengetahui IHSG berpotensi terkena aksi profit taking lanjutan, di tengah investor asing yang terus membukukan Net Sell dimana YTD (as of May 12, 2020) mencapai sebesar Rp -22.12 triliun," kata Edwin.
Serta secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, dirinya merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari FMCG, Industri Dasar, Kimia, Rumah Sakit, Konsumer, Rokok, Bank dan Coal dalam perdagangan Rabu ini.
"IHSG kami perkiraan 4,539 - 4,619 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah UNVR, SMGR, BRPT, MIKA, PZZA, INTP, HMSP, BBRI, PTBA dan BBCA," pungkasnya.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok
