Suara.com - Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Selasa, di tengah ekspektasi stimulus lebih lanjut dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed untuk mendukung ekonomi yang terpukul oleh pembatasan akibat virus corona.
Mengutip Reuters, Rabu (13/5/2020) harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi 1.701,44 dolar AS per ounce.
Sedangkan harga emas berjangka patokan Amerika Serikat ditutup meningkat 0,5 persen menjadi 1.706,80 dolar AS per ounce.
"The Fed akan mulai membeli ETF obligasi untuk pertama kalinya. Ini besar, di sini lebih banyak stimulus yang akan digelontorkan dan semua orang tahu ketika ada lebih banyak stimulus, kita ingin memiliki lebih banyak emas," kata Michael Matousek, Kepala Trader US Global Investors.
Baca Juga: Gelombang Kedua Corona Mengancam, Kilau Emas Memudar
Bank sentral AS itu akan mulai membeli saham ETF yang berinvestasi dalam obligasi melalui Secondary Market Corporate Credit Facility.
Fasilitas ini adalah salah satu dari beberapa alat yang baru-baru ini diciptakan The Fed untuk meningkatkan fungsi pasar setelah pandemi tersebut.
"Salah satu hal positif yang dapat mendorong emas untuk breakout akan lebih banyak bicara tentang stimulus di seluruh dunia," kata Matousek.
Presiden Donald Trump, kembali mendorong The Fed untuk mengadopsi suku bunga negatif, bahkan ketika beberapa anggota bank sentral itu mengatakan mereka tidak melihat perlunya suku bunga yang sekarang mendekati nol untuk pindah ke wilayah negatif.
Emas meningkat lebih dari 12 persen sepanjang tahun ini karena bank sentral global mengeluarkan gelombang stimulus untuk membatasi kerusakan ekonomi.
Baca Juga: Kilau Emas Dunia Awal Pekan Ini Sedikit Meredup
Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang dikeluarkan karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.