Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021 diprediksi bakal mencapai 3,21 hingga 4,17 persen.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat membacakan dokumen kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2021 dalam rapat Paripurna DPR/MPR RI, Selasa (12/5/2020).
"Kebijakan makro-fiskal tahun 2021 dirumuskan sebagai kebijakan fiskal ekspansif konsolidatif dengan defisit pada pada kisaran 3,21–4,17 persen terhadap PDB," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengemukakan, jika defisit yang melebihi 3 persen, sudah sesuai dengan Perppu Nomor 1/2020.
Baca Juga: Skenario Pemulihan Ekonomi Bocor, Ini Kata Sri Mulyani
"Agar proses pemulihan berjalan secara bertahap dan tidak mengalami hard landing yang berpotensi memberikan guncangan bagi perekonomian," katanya.
Agar defisit anggaran tidak semakin melebar, pemerintah tetap mengajak swasta dalam melakukan pembiayaan pembangunan melalui kerangka Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), termasuk mendorong penerbitan instrumen pembiayaan kreatif lainnya.
"Kebijakan makro-fiskal tahun 2021 dirumuskan sebagai kebijakan fiskal ekspansif konsolidatif," katanya.