Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Manoarfa mengaku data masih jadi hambatan dalam menjalankan program perlindungan sosial.
Menurutnya, banyak daerah yang sering menambahkan data-data dalam program perlindungan sosial.
"Banyak daerah ketika ditanya jumlah orang miskin karena ingin daerahnya dicatat telah sukses menurunkan orang miskin jumlahnya dikurangi, tapi ketika ada pembagian bantuan sosial daerah-daerah mengatakan orang miskin bertambah," ujar Suharso saat membuka Rakorbangpus 2020 secara virtual, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Politisi Partai Pembangunan Persatuan ini melanjutkan, ketidaksesuaian data tak hanya terjadi pada saat pandemi virus corona, tapi telah terjadi sebelum-sebelumnya.
Baca Juga: Kisah Eros Jatuh Miskin saat Wabah Corona, Akhirnya Jadi Manusia Karung
"Akurasi dan kelengkapan data kemudian memperbarui data itu sangat penting, seringkali data itu dikembalikan bahkan mendapatkan perhatian kedua dan ketiga, tidak mendapatkan perhantian yang utama," jelas dia.
Dalam hal ini, Suharso juga akan mereformasi sistem perlindungan sosial, salah satunya dengan menyederhanakan program-program yang telah ada, sehingga mudah untuk dijalankan.
"Sistem perlindungan sosial ke depan kita harus menyederhanakan programnya dan apabila situasi kejadian luar bisa, kita punya pilihan lain, kita engga seperti terkejut sehingga tak menggangu pemerintahan," pungkas dia.