Suara.com - Harga emas dunia berbalik melemah pada perdagangan Senin (11/5/2020) karena dolar AS mendapat keuntungan dari pembelian safe-haven didorong kekhawatiran seputar gelombang kedua infeksi virus corona.
Mengutip Reuters Selasa (12/5/2020) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 1.695,75 dolar AS per ounce.
Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,9 persen lebih rendah menjadi 1.698 dolar AS per ounce.
"Kita melihat permintaan jangka pendek untuk dolar yang sangat kuat," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.
Baca Juga: Kilau Emas Dunia Awal Pekan Ini Sedikit Meredup
Dia menambahkan emas juga terjebak di antara prospek inflasi moneter besar-besaran, yang seharusnya mendukung harga, dan tekanan deflasi dari data ekonomi yang lemah.
"Tetapi dalam jangka panjang, lingkungan makro ini seharusnya benar-benar mengarah ke dolar yang lebih rendah dan itu adalah bagian dari kisah emas yang positif," tutur Ghali.
Meredam permintaan emas, dolar menguat seiring peringatan gelombang kedua infeksi Covid-19 ketika penguncian global dilonggarkan.
Mata uang itu dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman menyaingi emas pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik.
Jerman melaporkan bahwa infeksi baru berakselerasi setelah langkah awal untuk melonggarkan pengunciannya, memicu alarm global bahkan ketika bisnis dibuka kembali dari Paris hingga Shanghai. Korea Selatan juga melihat infeksi meningkat.
Baca Juga: Melarat karena PSBB, Sopir Bus Doa Ibu Jual Emas Istri buat Beli Susu Anak