Suara.com - Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keteknikan Minyak dan Gas Bumi Indonesia (Pakkem) telah resmi diluncurkan pada Jumat 8 Mei lalu. Pakkem diperkenalkan ke publik dalam diskusi perdana bertajuk Membangun Kompetensi dan Budaya Keselamatan Migas yang dilangsungkan secara virtual lewat aplikasi Zoom.
"Visi kami ingin menjadi perkumpulan yang mampu meningkatkan kompetensi para ahli keselamatan dan keteknikan di lingkungan migas secara profesional," ujar Ketua Umum Pakkem, Edi Purnomo dalam keterangannya, Senin (11/5/2020).
Edi meyakinkan visi tersebut tidak hanya sekadar menjadi kalimat di "langit" tetapi bisa menjadi program yang nyata di "bumi".
"Program paling banyak nantinya adalah pengembangan SDM anggota melalui peningkatan keahlian dan keterampilan," jelasnya.
Baca Juga: Petinggi Bank Indonesia Diperiksa KPK Terkait Mafia Migas
Dalam rencana kerja 2-5 tahun ke depan, Edi memaparkan bahwa Pakkem akan berupaya meningkatkan profesionalisme ahli K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), melakukan pengembangan keilmuan dan teknologi terkait K3 Migas, serta menggalang kerjasama dengan komunitas K3 keselamatan migas internasional dan perusahaan migas dunia.
Ditambahkan Edi, dalam pengembangan kompetensi para ahli Keselamatan Migas tersebut Pakkem akan lebih memanfaatkan teknologi digital dan informasi yang ada seiring dunia memasuki revolusi industri 4.0.
"Sebelum COVID-19 ini, Pakkem bekerjanya sudah online. Tidak lagi konvensional, bertemu dan seterusnya," tutur Edi.
Selain itu, Pakkem pun berupaya menggaet banyak kaum milenial untuk bergabung.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Adhi Wibowo menyambut baik berdirinya Pakkem. Disampaikan olehnya, keselamatan kerja adalah hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja migas agar operasional migas juga bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: Pekerja Migas Non Bojonegoro Diminta Balik Kampung, Ini Respons Khofifah
"Jangan sampai mengganggu lingkungan dan masyarakat umum di sekitar instalasi kita," pesannya.