Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 tetap tumbuh positif meski dibayangi dampak negatif virus corona atau Covid-19.
Luhut kemudian memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 1 hingga 2 persen pada kuartal tersebut.
"Mungkin bisa 2 persen hingga 1 koma berapa persen gitu," kata Luhut saat diwawancarai Radio Republik Indonesia (RRI) pada Minggu (10/5/2020).
Tentunya jika dibandingkan dengan teman sejawatnya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, ramalan angka pertumbuhan ekonomi versi Luhut ini lebih optimis ketimbang Menkeu.
Baca Juga: Identitas Warga Pandeglang Positif Corona Bocor, Pemkab Tak Mau Disalahkan
Karena Sri Mulyani sendiri mengatakan pada kuartal II ekonomi Indonesia bisa tumbuh negatif atau minus.
"Ilustrasi yang kita hadapi dalam melihat ekonomi kita di kuartal II dan kemungkinan berlanjut di kuartal III, sehingga kemungkinan masuk skenario sangat berat mungkin terjadi, dari 2,3 persen menjadi minus 0,4 persen," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI secara virtual di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun tak habis pikir bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan tersebut tumbuh jauh dari prediksi. Padahal dirinya sempat yakin ekonomi Indonesia bisa tumbuh diatas 4 persen mengingat wabah virus corona baru mulai masuk awal Maret.
"Yang nampak sangat besar adalah dari sisi demand adalah konsumsi turun sangat besar. Biasanya tumbuh di atas 5 persen sekarang hanya 2,84 persen. Ini masih angka kuartal I di mana sebenarnya PSBB baru diberlakukan Maret," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Seluruh Santri Temboro di Ponorogo Akan Dites Swab Virus Corona