Maskapai juga bisa ditekan. Lufthansa sudah mengoperasikan penerbangan yang mengosongkan bangku tengah. EasyJet – yang telah mengandangkan armada mereka – menyatakan akan melakukan hal serupa saat beroperasi lagi nanti.
Sebagai langkah jangka pendek, ini bisa membantu penumpang terbang dengan lebih nyaman.
Namun biayanya besar.
Agar bisa untung, maskapai perlu memaksimalkan bangku. Bagi penerbangan murah, “faktor muatan” sangat penting di mana mereka perlu terbang dengan 90% bangku terisi.
Baca Juga: Penerbangan Domestik Dibuka, Calon Penumpang Tunjukkan Surat Jalan
Jika bangku tengah dikosongkan, maka pesawat akan terbang dengan 65% penumpang. Ini bisa dijalankan untuk jangka pendek saja.
Jika terus menerus, kata de Juniac, “ini akan mengubah cara industri ini beroperasi”.
Direktur Ryanair, Michael O’Leary menyebut pengosongan bangku tengah ini “bodoh”.
Karantina
Di Inggris, pemerintah mempertimbangkan untuk memaksa penumpang yang tiba untuk menjalani karantina dua minggu.
Baca Juga: India Akan Operasi Evakuasi Besar-besaran Warganya, Siapkan 60 Penerbangan
Menurut asosiasi industri penerbangan Inggris, rencana ini akan “secara efektif membunuh industri perjalanan dari dan ke Inggris. Dan bisa berdampak merusak industri penerbangan dan ekonomi Inggris secara keseluruhan”.