Warga Kelurahan Jomblang Buka Dapur Umum dan Masak bagi Warga Tak Mampu

Jum'at, 08 Mei 2020 | 07:57 WIB
Warga Kelurahan Jomblang Buka Dapur Umum dan Masak bagi Warga Tak Mampu
Dapur umum warga RW 03, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang, Jawa Tengah. (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga RW 03, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang, Jawa Tengah, memutuskan untuk membuat dapur umum dan memasak makanan bagi warga tidak mampu. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Jogo Tonggo, yang beberapa waktu lalu dicanangkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Sejumlah kaum perempuan di wilayah tersebut sibuk memotong-motong buncis, kubis dan menggoreng perkedel, sementara para lelaki menata kursi-kursi biru di halaman rumah warga, yang disulap menjadi dapur umum.

"Di sini jumlah warganya sekitar 350-400 orang, dari jumlah tersebut sekitar 150 orang yang memiliki pekerjaan informal, seperti tukang ojek online, pedagang emperan, kehilangan pekerjaan mereka. Jadi kami membantu dengan mendirikan dapur umum ini," tutur Ketua RW 03, Suryo Setiawan, Jateng, Kamis (7/5/2020).

Ia menambahkan, dapur umum di wilayahnya kini sudah ada dua buah. Terbaru didirikan di wilayah RT 03, sementara yang lawas, sudah berdiri sejak satu bulan silam

Baca Juga: Data Pasien Corona di Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng Beda, Kok Bisa?

Untuk membeli bahan baku makanan, warga bergotong royong mengambil iuran jimpitan. Adapulayang memiliki kemampuan lebih menyumbang uang atau beras.

Hasil jimpitan dan sumbangan warga ditampung dalam satu tempat, kemudian digunakan untuk memasak. Setiap hari, ada ratusan porsi makanan dan minuman yang tersaji. Warga pun bebas mengambil, tanpa dipungut biaya.

"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat, kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.

Suryo menginginkan dapur umum itu, bisa sedikit meringankan beban mereka yang terimbas Covid-19. Akan tetapi ia berharap, spirit dari saling jaga antar warga tidak luntur meskipun virus tersebut telah musnah.

"Harapannya, semangat dari Jogo Tonggo melalui jimpitan sekaligus ronda tidak hilang. Artinya, ketika kita mengambil jimpitan sekaligus menengok tonggo -tonggo kalau-kalau ada yang kelaparan atau kekurangan. Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," harap Suryo.

Baca Juga: PDP 230 Orang, Pemprov Jateng Siapkan Aset Bangunannya untuk Ruang Isolasi

Hal serupa diungkapkan oleh Lurah Jomblang, Nurhayati Budiningtyas. Menurutnya, konsep dapur umum memang bermula untuk merespons imbas dari Covid-19. Secara gotong royong, warga saling bantu tanpa pamrih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI