Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini diprediksi akan melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen pasar beragam hari ini. Terlihat dari harga aset-aset berisiko pagi ini, ada yang bergerak positif dan ada yang tertekan.
Tekanan ke aset berisiko karena pasar masih khawatir mengenai dampak negatif wabah corona terhadap ekonomi global. Pasar juga mengkhawatirkan peningkatan wabah pasca pelonggaran lockdown.
Selain itu ketegangan antara AS dan China juga menjadi kekhawatiran pasar karena bisa memicu perang dagang baru.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 15.104 per Dolar AS
Sementara, lanjutanya, sentimen positif datang dari reboundnya harga minyak mentah WTI yang sudah di atas 20 dolar AS karena pemangkasan produksi sudah dimulai dan ini sebagai indikasi awal pulihnya demand. Pasar juga menyambut positif pelonggaran lockdown karena ekonomi akan aktif kembali.
"Dengan dua sentimen yang tarik menarik ini, Rupiah mungkin bergerak tidak terlalu jauh dari penutupan kemarin. Potensi kisaran Rp 15.000 - Rp 15.150," kata Aris dalam riset hariannya, Rabu (6/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (5/5/2020) berada di level Rp 15.080 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibanding pergerakan Senin pekan sebelumnya yang berada di level Rp 15.100 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 15.104 per dolar AS.
Baca Juga: Tajir Melintir, Nikita Mirzani Benarkan Kekayaannya Capai Triliunan Rupiah
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Senin pekan sebelumnya yang berada di level Rp 15.073 per dolar AS.