4 Proyek Garapan Pelindo III Dipastikan Tetap Berjalan Meski Ada Corona

Senin, 04 Mei 2020 | 13:37 WIB
4 Proyek Garapan Pelindo III Dipastikan Tetap Berjalan Meski Ada Corona
Dirut Pelindo III Doso Agung (tengah) di Kawasan Perak Timur Surabaya. (antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memastikan kegiatan investasi tetap berjalan di tengah pandemi virus corona ini. Kepastian ini ditandai dengan tetap berjalannya empat proyek investasi besar yang dimiliki oleh Pelindo III.

Berjalannya proyek tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi pengangguran akibat terhentinya proyek dan dikerjakan dengan protokol penanganan Covid-19 yang sangat ketat.

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan, perusahaannya menyeleksi secara cermat dan ketat, proyek-proyek di Pelindo III yang harus dihentikan atau berjalan akibat adanya pandemi.

"Proyek yang tetap berjalan, bukan semata-mata hanya untuk mengejar target, tapi juga memberikan perlindungan bagi para pekerja operasional supaya tidak kehilangan pekerjaan di dalam situasi sulit dan menjaga supaya ekonomi tetap bergerak di proyek yang dimungkinkan," ujar Doso dalam keterangannya, Senin (5/4/2020).

Baca Juga: Pemudik Asal Bali Menumpuk di Pelabuhan Ketapang

Investasi dan proyek yang tetap berjalan antara lain adalah peningkatan fasilitas pelabuhan khususnya kapal pesiar.

Langkah tersebut merupakan upaya Pelindo III dalam mendukung program pemerintah untuk mendongkrak jumlah pariwisata melalui jalur laut khususnya dengan kapal pesiar ketika nantinya pandemi Covid-19 berakhir.

Proyek wisata maritim di Bali yaitu Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) ditargetkan dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, sehingga semakin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan. Saat ini, proses desain dan perijinan masih terus berjalan.

Doso Agung menambahkan, pihaknya menggandeng sejumlah stakeholder untuk membangun Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

"Kami menggandeng sejumlah pihak seperti BUMN yang terlibat dalam pariwisata, logistik, energi, Kemenparekraf, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta swasta untuk bersinergi bersama membentuk komunitas dan membangun Bali Maritime Tourism Hub," katanya.

Baca Juga: Pelabuhan Gilimanuk Bali Ditutup karena Corona, Terlarang untuk Penumpang

Di area seluas 128 hektar BMTH tersebut, akan diatur tata ruang yang ada di pelabuhan dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, lokasi untuk UMKM, dan lain-lain untuk meningkatkan pariwisata maritim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI