Sepi Pembeli, Pedagang Masker Pasar Pramuka Mulai Kurangi Stok

Jum'at, 01 Mei 2020 | 18:59 WIB
Sepi Pembeli, Pedagang Masker Pasar Pramuka Mulai Kurangi Stok
Salah satu pedagang masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjualan masker medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur kekinian semakin merosot semenjak masyarakat mulai beralih menggunakan masker kain sesuai imbauan pemerintah. Para pedagang pun mulai mengurangi stok ketersediaan.

Hal itu seperti dilakukan oleh salah satu pedagang masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur bernama Herman (45).

Herman mengatakan, bahwa dirinya mulai mengurangi stok masker di toko alat kesehatannya semenjak masyarakat yang membeli masker medis menurun.

"Saya cuma nyetok 2 sampai 5 box aja semenjak sepi," kata Herman saat ditemui Suara.com di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).

Baca Juga: Cerita Miris Pedagang Masker di Pasar Pramuka

Herman mengatakan, memang akhir-akhir ini penjualan masker di tokonya mulai berkurang. Menurutnya, permintaan masyarakat terkait masker tak setinggi bulan lalu.

"Ya akhir-akhir ini sih memang pembeli masker agak turun. Kurang lah kalau sekarang," ungkapnya.

Kendati begitu, Herman mengatakan, harga masker medis per satu boxnya masih tinggi. Hal itu disebabkan harga dari distributor juga masih tinggi.

"Sama saja harga masker medis masih tinggi. Dari sananya (distributor) juga masih tinggi," tandasnya.

Seperti diketahui, semua warga negara Indonesia diwajibkan pakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona. Masker itu dipakai saat keluar rumah.

Baca Juga: Masih Tinggi, Dalih Pedagang di Pasar Pramuka Belum Turunkan Harga Masker

Hal itu diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali, alih-alih menggunakan masker bedah dan N-95 yang sekali pakai dan ditujukan untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit, ketika kita di luar rumah," papar Yuri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI