Dulu Mahal, Sekarang Pedagang Masker Menjerit Ditinggal Pembeli

Jum'at, 01 Mei 2020 | 13:33 WIB
Dulu Mahal, Sekarang Pedagang Masker Menjerit Ditinggal Pembeli
Warga menggunakan masker di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedagang masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengaku saat ini penjualannya mengalami penurunan. Hal itu diungkapkan langsung oleh sejumlah pedagang masker di Pasar Pramuka.

Riko (29) salah satu penjual masker di Pasar Pramuka mengatakan, bahwa kekinian masyarakat mulai jarang datang ke tokonya untuk membeli masker. Ia mengatakan, penjualan masker di tokonya turun sekitar 15 persen.

"Sudah menurun (penjualan) sekitar 15 persenan," kata Riko saat berbincang dengan Suara.com, di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).

Menurut Riko, penjualan masker medis mulai mengalami penurunan sejak 2 minggu lalu.

Baca Juga: Jual Masker Rp 400 Ribu, Pedagang Curhat Sepi Pembeli

Penjual masker di Pasar Pramuka. (Suara.com/Bagas)
Penjual masker di Pasar Pramuka. (Suara.com/Bagas)

Hal serupa juga disampaikan Herman (45) penjual masker lainnya di Pasar Pramuka. Menurutnya, akhir-akhir ini penjualan masker medis di tokonya mulai merosot. Ia pun kini hanya menyetok 2 sampai 5 box masker saja di tokonya.

"Ya akhir-akhir ini sih memang pembeli masker agak turun. Kurang lah kalau sekarang. Saya cuma nyetok 2 sampai 5 box aja semenjak sepi," kata Herman.

Kendati begitu, harga masker medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur masih melambung tinggi. Untuk harga masker per satu boxnya masih berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribuan.

"Sekarang harga paling murah masih sekitar Rp 300 ribuan mas," tutup Herman.

Seperti diketahui, semua warga negara Indonesia diwajibkan pakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona. Masker itu dipakai saat keluar rumah.

Baca Juga: Untung Rp 90 Juta Jual Masker China, Suami Istri Malah Ditangkap

Hal itu diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali, alih-alih menggunakan masker bedah dan N-95 yang sekali pakai dan ditujukan untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit, ketika kita di luar rumah," papar Yuri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI