Suara.com - Penjualan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina wilayah Jakarta anjlok hingga mencapai 50 persen akibat dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"SPBU kita tetap buka, namun dari sisi penjualan (BBM) kita drop parah," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam paparan virtual di Jakarta, Kamis (30/4/2020) kemarin.
Sedangkan dalam level skala nasional Pertamina mengalami masa penurunan terburuk sepanjang masa, dengan angka penurunan mencapai 25 persen dari kondisi normal.
Selain Jakarta, kota besar lainnya juga mengalami penurunan konsumsi BBM besar-besaran seperti Makassar, Surabaya, Medan, bahkan Bandung turun mencapai 53 persen.
Baca Juga: Minyak Dunia Anjlok Tapi Harga BBM Tak Juga Turun, Pertamina Tunggu Apa?
Kemudian, kebijakan untuk larangan mudik pada Ramadan tahun ini akibat mewabahnya Virus Corona baru atau COVID-19 membuat konsumsi BBM diprediksi turun sebesar 20 persen.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.
Fajriyah menuturkan pada Ramadan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan kondisi normal.
Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 kiloliter/hari. (Antara)
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Minus, Kapan Harga BBM di Indonesia Turun?