Suara.com - Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 157,96 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Kebutuhan uang tunai itu turun 17,7 persen dibanding tahun 2019.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengatakan, terdapat tiga alasan kebutuhan uang turun pada tahun ini. Pertama, adanya pergeseran hari libur lebaran di akhir tahun.
"Kedua, adanya kebijakan tidak diberikannya THR baik swasta maupun ASN, TNI, Polri. Terakhir ketiga, juga yang sangat berpengaruhi adalah imbauan pemerintah tidak adannya mudik tahun ini," ujar Marlison kepada wartawan lewat Video Conference di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Marlison menuturkan, dari jumlah uang tunai tersebut sebanyak 90 persen berbentuk pecahan Rp 50.000 - Rp 100.000.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS, Dekati Level Rp 15.000
"Kita juga siapkan pecahan kecil sebesar Rp 20.000 sebanyak 9,86 persen," kata Marlison.
Adapun, kebutuhan uang tunai (outflow) tertinggi pada periode Ramadan/Idulfitri tahun ini terjadi di daerah Jabodetabek yang diprakirakan sebesar Rp 38 triliun.
Dalam hal ini, BI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS (QR Code Indonesian Standard) untuk pencegahan Covid-19.