Setelah mengundurkan diri dari Cisco, Yuan kesulitan mencari investor untuk merealisasikan proyeknya. Bisnis ini dipandang sudah jenuh dan tidak ada lagi tempat bagi pesaing baru.
Dia kemudian berusaha menghimpun dana dari teman-teman dan keluarga, demikian dilaporkan Financial Times.
“Pemilihan waktu yang tepat adalahsuatu hal yang sangat penting bagi perusahaan,” katanya. Peningkatan pemakaian telepon pintar dan teknologi penyimpanan informasi di cloud yang memungkinkan terciptanya produk seperti Zoom.
Tetapi bahkan istrinya sebenarnya tidaklah yakin, kata Yuan kepada Forbes.
Baca Juga: Cegah Data Bocor, BNPT Larang Penggunaan Aplikasi Zoom di Lingkungannya
Meskipun demikian sebagai seseorang yang sering melakukan perjalanan bisnis, dia tetap melihat perlunya pengembangan platform yang menfasilitasi rapat jarak jauh.
Lonjakan karena wabah
Perusahaan terus berkembang, pada bulan April tahun lalu, masuk di pasar saham dan mencatat keberhasilan saat masuk Nasdaq.
Sejak saat itu, harga saham Zoom meningkat dalam kelompok kategori perangkat lunak cloud.
Di tengah pandemi, pasar keuangan anjlok, namun harga saham Zoom naik hampir 14% sejauh ini.
Baca Juga: Istri Melahirkan saat Pandemi Covid-19, Suami Hanya Bisa Nonton Lewat Zoom
Bulan Desember lalu, perusahaan ini mencatat 10 juta pengguna sehari, bulan Maret tahun ini 200 juta dan sejauh ini sampai April 300 juta, menurut data dari perusahaan itu.