Percepat Pemulihan Wisata ASEAN, Indonesia Dukung Program dan Kegiatan

Kamis, 30 April 2020 | 09:23 WIB
Percepat Pemulihan Wisata ASEAN, Indonesia Dukung Program dan Kegiatan
Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo, saat berbicara dalam Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Rabu (29/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mempercepat pemulihan pariwisata di ASEAN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mendukung program dan kegiatan, dalam konteks Rencana Strategis Pariwisata ASEAN. Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo.

Ia menegaskan kembali dukungan Indonesia dalam pengembangan pariwisata digital dan memasukkannya ke Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025.

"Saya ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung program dan kegiatan, dalam konteks Rencana Strategis Pariwisata ASEAN dan banyak lagi, terutama di masa-masa sulit ini untuk mendorong kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata di ASEAN," kata Angela, saat berbicara dalam Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Rabu (29/4/2020).

Ia menambahkan, pertemuan yang dihadiri para menteri pariwisata dari negara-negara ASEAN seperti ini sangat penting, sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak wabah Covid-19. Tidak hanya dapat bertahan dalam masa yang sulit ini, tapi juga dapat segera pulih setelah pandemi berakhir.

Baca Juga: Kemenparekraf Ajak Animator Film Mendaftar Asian Animation Summit 2020

M-ATM Covid-19 dipimpin oleh Kamboja selaku Chair dan Indonesia sebagai Vice-Chair. Negara-negara anggota ASEAN yang berpartisipasi dalam agenda ini adalah Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pertemuan ini merupakan gagasan Menparekraf, Wishnutama Kusubandio, yang bertujuan untuk membahas dampak Covid-19 terhadap pariwisata di ASEAN, sekaligus menemukan solusi kerja sama untuk memitigasinya.

Angela mengatakan, sejak kasus Covid-19 terkonfirmasi pertama kali di Indonesia pada awal Maret 2020, pemerintah Indonesia telah bersiap menghadapi dampak yang tak dapat dipungkiri. Pemerintah Indonesia bekerja keras untuk mengatasi dampak pandemi ini di bawah kebijakan stimulus ekonomi dengan anggaran lebih dari 24 miliar dolar AS untuk jaring pengamanan sosial, keringanan pajak, bantuan bagi pekerja yang terdampak, dan lain sebagainya.

Khusus di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tiga langkah utama. Program-program itu adalah perlindungan sosial untuk para pekerja, stimulus ekonomi untuk bisnis di sektor ini, serta realokasi anggaran kementerian ke dalam berbagai program yang diantaranya padat karya.

Untuk mengimplementasi instruksi tersebut, Angela mengatakan, Kemenparekraf telah memformulasikan berbagai program dan aktivitas untuk mendukung lebih dari 13 juta tenaga kerja langsung dan 32,5 juta tenaga kerja tidak langsung di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Setelah Pandemi, Sektor Pariwisata Bakal Dapat Bantuan dari Kemenparekraf

Program dan aktivitas itu diantaranya mendistribusikan kebutuhan sehari-hari serta perlengkapan kebersihan dan sanitasi, pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi para pekerja pariwisata yang terdampak, serta menerapkan standar protokol untuk kesehatan, kebersihan dan keselamatan di destinasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI