Suara.com - Pada pekan ini, harga emas terpantau terus turun 4 hari berturut turut. Penurunan ini dipicu pelonggaran aturan di sejumlah negara-negara dunia yang menerapkan lockdown atau karantina wilayah akibat pandemi virus corona.
Mengutip Reuters Kamis (30/4/2020) ini, harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 1.701,36 dolar AS per ounce.
Emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 0,5 persen menjadi 1.713,40 dolar AS per ounce.
"Kita mendapati sentimen risk-on dari pasar ekuitas AS. Saya pikir ada beberapa aksi ambil untung di emas saat ini dan banyak orang melakukan reposisi untuk peralihan berikutnya di emas," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang US Global Investor.
Baca Juga: Sebanyak 597 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 32 Meninggal Dunia
Wall Street melonjak menyusul pembaruan yang menggembirakan dari Gilead Sciences pada pengobatan potensial COVID-19 dan laporan keuangan yang optimistis.
Sentimen juga membaik karena beberapa bagian Amerika Serikat, Eropa, dan Australia secara bertahap melonggarkan pembatasan. Selandia Baru minggu ini mengizinkan beberapa bisnis untuk dibuka kembali.
Semua mata tertuju pada The Fed, yang dijadwalkan untuk merilis pernyataan pada pukul 18.00 GMT, diikuti konferensi pers Chairman Jerome Powell.
"Tidak ada yang ingin mengambil risiko yang tidak semestinya sebelum pertemuan itu, sehingga kita melihat emas melayang, tetapi begitu pertemuan keluar dan jika The Fed mengkonfirmasi pemikiran semua orang, saya pikir kita akan mulai melihat lebih banyak pergerakan dalam emas," kata Matousek.
Baca Juga: Aktor Bollywood Irrfan Khan Meninggal Dunia