Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menurunkan permintaan kebutuhan bahan pokok.
Sehingga, hal tersebut yang membuat inflasi pada bulan Ramadan nanti akan lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, ungkap Perry, secara sejarah inflasi bulan Ramadan tahun ini yang paling terendah.
"Perkiraan kami bahwa di bulan Ramadan tahun ini inflasinya lebih rendah dari pola historisnya pada tahun-tahun sebelumnya," ujar Perry kepada wartawan lewat Video Conference di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Isi Bantuan Tuai Polemik, Pemprov DKI Akan Tambah Isi Paket Bansos PSBB
"Kenapa? memang dengan adanya PSBB di sejumlah wilayah tentu saja ini menurunkan juga tingkat permintaan sehingga itu juga menjadi bagian dari terkendalinya inflasi," tambah Perry.
Perry memproyeksi, inflasi pada tahun ini terkendali di level 3 plus minus 1 persen. Sedangkan, ia memproyeksi tingkat inflasi pada bulan April 2020 sebesar 0,18 persen secara bulanan. Sedangkan, secara tahunan inflasi diprediksi sebesar 2,78 persen.
Menurut Perry, bawang merah menjadi biang kerok inflasi pada bulan April 2020 dengan inflasi 0,12 persen.
Selain itu, emas, jeruk, dan gula pasir juga turut mendorong inflasi pada bulan April 2020 ini.
"Tapi ada komoditas yang menyumbang deflasi cabe merah 0,11 persen, daging ayam 0,08 persen. Ini menunjukkan bahwa pasokan kebutuhan bahan pokok apalagi bulan ramadan terpenuhi," tutup Perry.
Baca Juga: PSBB Jakarta, 40 Masjid Masih Gelar Salat Tarawih